Main Cast :
Son Naeun A Pink | Kim Jong In Exo K
Other Cast : You can find in this fanfiction ╭(^▽^)╯
Present by : yeoshin1002
Genre : Sad, Romance | Length : OneShoot | Rating : General
For my beloved readers, exopink shippers, and espessically KaiEun
Disclaimer : It’s purely my imagination. Main cast and other cast is belongs to God. If there is a similarity of figures, and the place was just coincidence, I said Sorry :))
® yeoshin1002
Happy reading ƪ(˘⌣˘)ʃ
~You don’t know
No one else knows,
how I pretend to be pretty
I don’t smile anywhere else, for real
I pretend to be firm, when I’m alone,
I pretend to be strong
Sometimes, it’s so hard”
Aku membuka mataku saat aku tahu aku baru saja mendapatkan mimpi buruk. Pikiranku langsung terbayang tentang mimpi itu. Apa itu benar? Hatiku terasa sakit. Aku merebahkan kembali tubuhku, entah kenapa air mata ini mengalir. Tidak! Tidak mungkin ia pergi meninggalkanku.. Aku mencoba untuk kembali terlelap tidur, tapi selalu tidak bisa.. Aku lihat jam dindingku, waktu menunjukkan pukul 2 a.m KST. Aku akan menunggu matahari terbit dan aku akan menuju rumahnya.
Pukul 06.00 a.m KST..
Aku lekas memakai jaketku dan segera menuju rumah Kai dengan sepedaku. Sepanjang perjalanan tidak hentinya aku menegaskan pada diriku sendiri bahwa Kai tidak mungkin meninggalkanku. Dia menyayangiku.. jadi tidak mungkin ia akan meninggalkanku!! Butiran air mataku kembali keluar.. Tuhan.. kuatkanlah diriku.
Sampai di depan rumahnya. Aku memandangi rumahnya nanar.. aku harus yakin bahwa ia tidak pergi. Iya.. dia tidak akan membuatku sedih. Ia sudah berjanji padaku.
Aku meninggalkan sepedaku di depan pagar rumahnya. Aku membuka pagar kayu putih itu. aku harus yakin.. harus! Aku dengan tegas mengetuk pintu rumahnya. Sekali lagi dan keluarlah seorang adiknya.
“Ah, unnie…” ia nampak terkejut dengan kedatanganku. Tidak biasanya..
“Masih pagi sekali, ada apa unnie di sini?” tanyanya ramah padaku. Tapi, aku tahu dia sedang menyimpan sesuatu.
“Aku ingin bertemu Kai. Apa ia ada?” tanyaku.
“Ah, Kai-oppa…” ia nampak salah tingkah. Ada apa dengan Hayoung? Apa keyakinanku salah? Dan mimpi itu benar?”
~But if it’s you
I really want to lean on you
Do you know my heart?”
Jadi, ia benar meninggalkanku.. kenapa? Bukankah saat itu kau pernah berjanji padaku? Berjanji untuk tetap bersamaku bahkan saat dunia berakhir? Kai.. kenapa kau tidak terus terang dan malah meninggalkan surat ini.
Semilir angin menerpa rambutku yang hanya ku gerai.. Apa kamu tahu bagaimana hatiku saat ini? Kau tidak tahu Kai.. aku semakin erat mendekap lututku.
~I need you, always loving you
Only me, only me
The person to take care of me
and my tangled up heart
Hug me, caress me
I make a wish~
Memori-ku memutar kembali di saat kita bersama.. kau yang menyayangiku dan aku yang menyayangimu.. Kau adalah seseorang yang selalu memberikan perhatian padaku.. Memelukku dan hal kecil yang kau lakukan tidak luput dari rasa sayang.
“Semoga kau kembali…” itulah permohonanku.
~Why do I keep thinking of you today?
Forever you oh oh oh oh I need you
One day, I was like this
I cried in the back, hiding
Oh oh, I wanted you to scold
that person who made me cry~
Seminggu berlalu…
Tapi, hanya kau yang menyelimuti pikiranku. Aku selalu memikirkanmu hari ini pun seperti itu. Aku membutuhkan sosok dirimu.
Aku menuju dapur dan membuat secangkir coklat hangat, tapi begitu rapuhnya diriku saat mengingat kenangan dimana kita membuat coklat hangat bersama. Aku menangis.. kau membuatku menangis.. Aku ingin kau memarahi dirimu sendiri yang sudah ingkar janji untuk tidak membuatku menangis.
~Though I was sad, I pretended to smile
Though it hurt, I pretended it didn’t
Will you wordlessly hug me?~
Hayoung baru saja meneleponku untuk menemaninya di rumah. Aku menerimanya dan aku harus menunjukkan bahwa aku tidak sedih! Aku harus tersenyum untuknya.
Aku mengayuh sepedaku.. dan sampailah aku di rumah Kai. Di rumah orang yang ku sayangi.
“Unnie…” panggilnya.
Ternyata ia menungguku di depan rumahnya.
“Masuklah.. aku membeli banyak sekali makanan untukmu,” ujarnya riang. Aku pun tersenyum. Yup! Aku tersenyum.
Kami melakukan berbagai hal.. sampai ponselnya berdering dan Hayoung menatapku dalam.
“Unnie.. Kai-oppa ingin berbicara padamu,” ujarnya.
~If you’re a real man
You won’t make a girl cry
Do you know that?
I need you, always loving you
Only me, only me
The person to take care of me
and my tangled up heart
Hug me, caress me
I make a wish~
Aku sekuat tenagaku menahan air mata ini.. aku tidak mau terlihat lemah di depannya. Aku ingin memarahinya. Iya! Aku harus melakukannya..
“Naeun.. mianhae,” akhirnya suara yang ingin ku dengar itu dengan lembut masuk ke telingaku.
“Tolong.. maafkan aku sayang.. Aku terpaksa melakukan ini,” ujarnya lagi.
Aku masih diam.. tidak mampu berbicara. Aku hanya ingin menangis sekarang.
“Naeun berbicaralah.. aku ingin mendengar suaramu.” Ujarnya yang terdengar sedikit serak. Apa ia menangis? Kenapa? Bukankah ia tidak sayang padaku?
“Ayolah, aku mohon.. hiks” dia menangis.. menangis untukku?
“I need you… kenapa kau tega seperti ini padaku? Kau tahu, kau ingkar janji Kai.” Ujarku yang masih kokoh menahan air mataku.
“Maafkan aku. Mianhae…”
“Aku rindu padamu… Kau tidak tahu bagimana hatiku sekarang ini kan? Hancur Kai..” tangisku pecah saat mengucapkan kalimat itu.
~ Why do I keep thinking of you today?
Forever you oh oh oh oh I need you
Do you Remember Fall in love
Even if everyone else disappears,
the one person who will protect me
You’re the one love inside my heart~
Aku tersenyum.. ketika mengingat ia masih menyayangiku.. aku sudah berada di rumahku. Ia berjanji akan meneleponku nanti malam. Mengingatnya, membuatku teringat saat pertama kali kami jatuh cinta.. ia berjanji untuk terus melindungiku.. bersamaku.. menjadi kekuatan untukku…
~I need you
Only me, only me
A person who will only
look at me and hold me tight
Kiss me with your eyes closed
We’re floating on top of the clouds
(DubiDu O PA PA)
Why do tears keep coming today?
Can you see it?
Oh oh oh oh, I need you, oppa
Oh oh oh oh, I need you, oppa
I need you~
“Bayangkan aku berada di dekatmu.. menatapmu dan memelukmu dengan hangat. Menciummu dengan lembut, bayangkan kita sedang berada di atas awan sehingga tidak ada yang melihat aku sedang bersama dirimu.” Ujarnya dengan penuh kata cinta.
Aneh, yeoja lain pasti akan tersenyum bahagia.. tapi aku menangis.. bagaimana tidak aku melakukan itu? ia berada jauh di sana dan aku sangat merindukannya!
“Kau menangis sayang? Walau aku tidak bisa melihatnya, aku bisa merasakan itu. maafkanlah aku,”
“Aku membutuhkanmu.. kembalilah padaku,”
~END~
Bingung mw comment apa hehehe~
Emgnya si Kai knp pergi? Kn kasian Na Eunnya hehe 🙂
But, good ff lah—walaupun alurnya msh agak cepet 😉
Eonni, visit blogku jg ya *promosi 😀
sebenernya jawabannya ada di lanjutan dari fict ini. tapi gara2 lappy waktu itu harus install ulang datanya ilang semua saeng 😦
waktu itu aku kasih tau temen ku sih mudah2an aja dia masih simpen.